PENDAHULUAN
- Pengertian dan Prevalensi
Proctitis adalah peradangan pada lapisan mukosa rektum yang dapat terjadi secara akut maupun kronis.
Ulcerative proktitis telah oleh tradisi dianggap sebagai subkelompok kolitis ulserativa. Dalam sebuah studi epidemiologi penyakit usus inflamasi di Uppsala Kesehatan Daerah, 1065 kasus colitis proktitis didiagnosis dari tahun 1965 sampai 1983. Didominasi laki-laki, dengan rasio 1.4:1 laki-laki untuk perempuan. Tahunan tingkat insiden lebih tinggi di perkotaan daripada di daerah pedesaan. Tingkat insiden tahunan meningkat tiga kali lipat dari 2,8 per 10 menjadi 6,6 per 10 dalam periode tertentu, yang mempengaruhi semua kelompok umur lebih dari 14 tahun, baik perkotaan maupun pedesaan dan di kedua jenis kelamin. Perbedaan dalam tren temporal dan karakteristik tertentu epidemiologi lain antara proktitis colitis dan kolitis ulseratif luas menunjukkan bahwa proktitis ulseratif adalah penyakit yang etiologi spesifik berbeda dari kolitis ulserativa luas.1
- Faktor-Faktor Penyebab
Faktor yang mempengaruhi seseorang mendapatkan penyakit ini adalah melakukan hubungan sex dengan sesama jenis (homosexual) sehingga mendapat infeksi gonorrhoe (kencing nanah), Herpes Simplex Virus, Treponema pallidum, Human Imunodefficiency Virus, Candida, dan C. Trachomatis. Proctitis juga dapat disebabkan karena seseorang mengkonsumsi makanan yang mengandung bakteri Giardia, Entamoeba, Campylobacter, Shigella dan Hepatitis A. Inflammatory Bowel Diseases, seperti penyakit Crohn’s atau colitis ulseratif ( ulkus kronik yang sering berulang pada usus besar) juga dapat menyebabkan terjadinya Proctitis. Kondisi-kondisi seperti diversion, iskemia dan terpapar radiasi dapat menyebabkan Proctitis. Penyebab lain yang tidak diketahui disebut juga Proctitis idiopatik.2
Tabel. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Proctitis
Faktor Biologi | Faktor Lingkungan | Faktor Perilaku | Faktor Pelayanan Kesehatan |
- Laki-laki (lebih beresiko karena lebih banyak laki-laki yang terkena proctitis dimana perbandingan pria:wanita adalah 1,4 : 1 ) 1 - Usia 30-50 tahun (aktivitas seksual meningkat pada usia 30-50 tahun)1
| -Lingkungan dengan sanitasi yang kurang baik.2 -Lingkungan dengan prilaku seksual menyimpang ( lingkungan prostitusi dan lingkungan kaum homoseksual) 3 | - Hubungan seksual sesama jenis ( Homoseksual) 3 - Hubungan seksual berganti-ganti pasangan. 3 -Mengonsumsi makanan dan minuman yang tidak dimasak matang 2 -Tidak melakukan pemeriksaan rutin kesehatan - Kurang kesadaran untuk berobat dini -Keterlambatan dalam berobat. | -Minimnya pengetahuan petugas kesehatan -Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai -Keterlambatan dalam diagnosis dan terapi - Kekeliruan dalam diagnosis dan terapi -Tidak adanya program yang adekuat dalam proses skrining awal penyakit |
3. Faktor yang Paling Berperan
Faktor yang sangat berperan mempengaruhi terjadinya Proctitis adalah faktor perilaku.
4. Akar-akar Permasalahan
Perilaku seksual menyimpang masyarakat dan prilaku kurang menjaga kebersihan terutama dalam mengonsumsi makanan yang kurang higienitasnya atau mengonsumsi makanan yang dimasak tidak matang adalah masalah utama pada kasus Proctitis.
5. Akar masalah Utama
Faktor perilaku yang menjadi akar masalah utama adalah prilaku seksual menyimpang masyarakat seperti hubungan seksual sesama jenis (homoseksual) dan hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan dapat menimbulkan Proctitis. Bahkan tidak jarang pasien datang kembali dalam kondisi yang lebih buruk dan mengalami komplikasi. Hal ini juga disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai cara penularan penyakit Proctitis melalui hubungan seksual sehingga masyarakat terlambat menyadari penyakitnya. Selain itu perilaku masyarakat yang mengonsumsi makanan yang tidak dimasak matang dan tidak terjamin kebersihannya juga menjadi masalah terhadap terjadinya Proctitis. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mencegah prilaku masyarakat yang menyebabkan Proctitis.
6. Rencana Program Kegiatan
Pilihan program untuk meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan antara lain:
- Membuat leaflet-leaflet berisi informasi bahwa hubungan seksual menyimpang( homoseksual dan hubungan seksual yang berganti-ganti pasangan) dapat menyebabakan Proctitis.
- Melakukan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengonsumsi makanan yang bersih dan dimasak dengan matang.
- Membuat seminar bagi masyarakat mengenai Proctitis sehingga dapat mengetahui penyebab terjadinya Proctitis, cara mencegah Proctitis, dan mengenali gejala-gejala Proctitis sehingga dapat mencegah keterlambatan berobat yang menyebabkan terjadinya komplikasi.
Dari program kerja diatas, alternatif terbaik dalam mengatasi kasus Proctitis adalah dengan membuat seminar bagi masyarakat mengenai Proctitis sehingga dapat mengetahui penyebab terjadinya Proctitis, cara mencegah Proctitis, dan mengenali gejala-gejala Proctitis sehingga dapat mencegah keterlambatan berobat yang menyebabkan terjadinya komplikasi. Dengan mengetahui penyebab Proctitis diharapkan masyarakat dapat mencegah penyakit tersebut dengan memperbaiki perilaku hidupnya yang salah. Dengan mengenali gejala-gejala Proctitis diharapkan masyarakat tidak terlambat berobat yang dapat menyebabkan terjadinya komplikasi.
DAFTAR PUSTAKA
1.Akborn E,dkk.Ulcerative Proctitis tahun 1965-1983, Proctitis di pusat Swedia. http://lib.bioinfo.pl/meid:58853
2.Journal of Emedicine Etiology of Proctitis.2006.http//www.emedicinehealth/
Proctitis.html
3. Rompalo AM, Stamm WE :Anorectal and Enteric Infection in Homosexual Men. West J Med 1985. www.annals.org/content/93/3/458.full