EPISTAKSIS
Patognomonis
Perdarahan rongga nasal
Definisi dan Pengetahuan dasar
Epistaksis : perdarahan hidung; perdarahan dari hidung.
Klasifikasi :
- Epistaksis anterior : Pleksus Kiesselbach / Little’s area
- Epistaksis posterior : posterior konka media (foramen sfenopalatina), arteri sfenopalatina
Etiologi
- Faktor lokal :
a. Trauma
b. Neoplasma
c. Deviasi Septum
d. Reaksi inflamasi lokal: alergi, infeksi, polip, iritasi
e. Benda asing
- Faktor sistemik
a. Hipertensi
b. Ggn. Pembekuan darah
Patofisiologi
Etiologi → pembuluh darah kecil pecah → epistaksis.
Manifestasi klinis
Tanda-tanda perdarahan hebat
- Banyak kehilangan darah
- Tensi turun
- takikardi
- takipneau
- Tanda syok lainnya
Diagnosis Banding
Epistaksis anterior, epistaksis posterior.
Penegakan diagnosis
1. Anamnesis : sisi hidung yg berdarah, dari hidung &/atau mulut, lama & jumlah, trauma, peny. penyerta: hipertensi, hemofilia, talasemia, dll.
2. Pemeriksaan fisik : Observasi, keadaan umum : jalan nafas, kulit & mukosa.
3. Pemeriksaan tambahan : rhinoskopi
Tata Laksana
Tujuan penatalaksanaan :
a. Menghentikan PERDARAHAN
b. Mencegah KOMPLIKASI
c. Mencegah REKURENSI
d. Mencari ETIOLOGI
Live saving : airway & circulation. (lihat tanda syok).
Epistaksis :
- Anterior : kompresi hidung, kauterisasi, tampon anterior.
- Posterior : tampon belloque (rawat, AB), kateter (folley,balon), ligasi arteri.
Komplikasi
Kematian karena syok hemoragik.
Prognosis
Dubia