Isolasi penderita diruang khusus. Tirah baring 2-4 minggu pada penderita dengan komplikasi miokarditis , sampai miokarditis hilang. Diet makanan lunak yang mudah di cerna, tinggi kalori dan protein. Bila diperlukan dapat diberikan infus dengan cairan yang sesuai dan pemberian oksigen. Tipe Difteria | Dosis ADS (IU) | Difteria Hidung Difteria tonsil Difteria faring Difteria laring Difteria + penyulit, bullneck Terlambat berobat (>72 jam) lokasi di mana saja | 20.000 40.000 40.000 40.000 80.000-120.000
80.000-120.000 | Tabel 2. Dosis ADS menurut lokasi membran dan lama sakit - Hari I: ADS diberikan perdrip dengan pengenceran 20 kali dengan NaCl 0,9% sebelumnya dilakukan “skin test” bila (+) diberikan secara Besredka ADS diberikan secara bertahap, sambil melihat tanda-tanda alergi/ anafilaktik :
Ø ADS 0,1 cc, larutkan dengan 0,9 cc NaCl fisiologis. Berikan subkutan. Reaksi (+), mundur, misalnya diberkan dengan pengenceran 100 kali diberikan subkutan 1 cc. Reaksi negatif teruskan Ø ADS 0,5 cc dilarutkan dengan Nacl fisiologis 0,5 cc, diberikan subkutan. Reaksi negatif, lanjutkan Ø ADS tanpa dilarutkan diberikan 1cc subkutan. Tidak ada reaksi lanjutkan Ø Sisa dosis ADS diberikan intramuskuler § Hari II: ADS diberikan secara intra muskular § P.P 50.000 IU/kgBB/hari selama 14 hari. Bila terdapat riwayat alergi golongan penisilin maka diberikan eritromisin 40 mb/kgBB/hari. § Kortikosterod dianjurkan pada kasus difteria dengan gejala penyerta obstruksi saluran nafas bagian atas ( dengan atau tanpa bullneck ) dan bila terdapat penyulit miokarditis. Kortikosteroid yang digunakan adalah Prednison dengan dosis 2mg/kgBB/hari yang diturunkan secara bertahap.
Tindakan operatif dilakukan dibagian THT bila terdapat obstruksi jalan nafas derajat II atau lebih Pengamatan terhadap komplikasi miokarditis: - Pemeriksaan EKG dilakukan pada waktu penderita dirawat selanjutnya tergantung keadaan atau seminggu sekali - Bila ada tanda-tanda heart blok, diberikan sulfas atropin 0,01 mg/kgBB/ hari selama 10 hari
· Pengobatan kontak Pengobatan anak yang kontak berdasarkan hasil biakan dan tes Schick : Kultur (-)/Schick test (-) : bebas isolasi : Anak yang telah mendapat imunisasi dasar diberikan booster dengan toksoid difteria Kultur (+)/Schick test (-) :pengobatan karier : penisilin 100 mg/kg BB/hari atau eritromisin 40 mg/kgbb/hari selama 1 minggu. Kultur (+)/Schick test (+)/gejala (-) : ADS 20.000 IU + penisilin 100 mg/kg BB/hari atau eritromisin 40 mg/kgbb/hari. Kultur (-)/Shick test (+) : toksoid difteria (imunisasi aktif).
|