| DEPARTEMEN IKA RSMH PALEMBANG 
 | Sepsis | Kode ICD : A40-A41 | 
  | No Dokumen …………. | No.Revisi …………….. | Halaman : 
 | 
  | 
 Panduan Praktek Klinis | 
 Tanggal Revisi ……………….. | Ditetapkan Oleh, Ketua Divisi Infeksi Dr.   Yulia Iriani, Sp.A 
 | 
  | 
 
 
 
 
 
 
 Definisi 
 | Sepsis:        sindrom respon sistemik (Systemic inflammatory response syndrome/SIRS)        terhadap infeksi (dugaan klinis / terbukti)SIRS: respon        klinis terhadap proses infeksi atau non-infeksi yang ditandai dengan        minimal 2 keadaan berikut (salah satunya harus temperatur atau jumlah        lekosit yang abnormal): suhu ≥38,5oC atau <36 sup="sup">o36>
 | 
C,        takikardi atau bradikardi, takipneu, dan lekositosis, lekopenia atau        hitung jenis bergeser ke kiri (netrofil imatur > 10) 
Sepsis berat:        sepsis + disfungsi organ akut (minimal 1 organ: kardiovaskular atau        sindrom distress pernapasan akut) atau minimal 2 disfungsi organ        lainnya. Syok septik:        sepsis + syok yang refrakter terhadap resusitasi cairan atau disfungsi        kardiovaskular  | 
 
 Etiologi 
 | Infeksi   dapat disebabkan oleh virus, bakteri, fungi atau riketsia. Respon sistemik   dapat disebabkan oleh mikroorganisme penyebab yang beredar dalam darah atau   hanya disebabkan produk toksik dari mikroorganisme atau produk reaksi radang   yang berasal dari infeksi lokal. | 
  | 
 Patogenesis 
 | Lihat   bagan patogenesis sepsis | 
  | 
 
 
 
 Bentuk Klinis  
 | §    Tersangka   sepsis: panas tinggi, menggigil, tampak toksik, takikardi, takipneu,   kesadaran menurun, oliguria. §    Sepsis:   tersangka sepsis + (lekositosis/lekopenia, trombositopenia, granulosit   toksik, hitung jenis bergeser kekiri, CRP (+), LED meningkat). Hasil biakan   kuman penyebab dapat (+) atau (-). §  Syok   septik: sepsis + tanda-tanda syok (tekanan darah¯,   tekanan nadi¯, nadi lembut, kulit kemerahan) §  Kegagalan   organ multipel: fase terminal penyakit ditandai dengan kegagalan berbagai   organ/ sistem: ginjal, hati, traktus respiratorius, jantung dan otak 
 | 
  | 
 
 
 
 
 Pemeriksaan fisik 
 
 | -         Panas   disertai menggigil atau hipotermi -         Tampak   toksik/ confusion -         Takikardi   atau bradikardi, takipneu -         Flushing pada kulit/ruam kulit berupa   petikie, ekimosis, pustular -         Kadang-kadang   disertai kejang-kejang, ileus, menurunnya volume urine, inadequate  peripheral circulation  | 
  | 
 
 
 
 
 Kriteria Diagnosis 
 
 | 
 
 Kriteria        klinis Laboratorium:
 -         Lekositosis/lekopenia, netropenia, trombositopenia,   toksik granulosit (+) -         Hitung   jenis bergeser kekiri, LED ,   CRP (+) -         Biakan   darah/ urine/ LCS dapat (+) atau (-) | 
  | 
 
 
 Pemeriksaan Penunjang 
 | Laboratorium : Kadar Hb, jumlah eritrosit, gambaran darah tepiHitung        jumlah lekositHitung        jenis lekositLED,        CRP, toksik granulosit, CT, CTBiakan        darah, urine, atau LCS
 
 | 
  | 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Tatalaksana 
 
 | Pertahankan keseimbangan cairan, bila perlu beri        cairan intravenaSambil menunggu hasil biakan + uji resistensi        berikan :
 Sefalosporin generasi III secara IV (ceftriaxon 100   mg/kgBB/hari atau sefotaksim 200 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis atau ceftazidim   150 mg/kgBB/hari dalam 3 dosis). Bila tidak memungkinkan: Ampisilin 200   mg/kgBB/hari + Gentamisin 3-5 mg/kgBB/hari IV.  Bila perbaikan (-) dalam 48 jam atau memburuk dalam 24   jam I: AB diganti dengan sefalosporin generasi IV, atau gol. Karbapenem, atau   quinolon pada anak >14 tahun, atau vancomycin bila curiga MRSA. Jika tidak   memungkinkan: sefalosporin generasi III + gentamisin Selanjutnya sesuaikan antibiotika dengan biakan kuman +u ji resistensi   dan klinis. Bila        disertai dengan syok:
 Sesuai standar penatalaksanaan  di   Unit Perawatan Intensif.  
 | 
  | 
 Komplikasi | Syok   septik, kegagalan organ multiple | 
  | 
 
 Prognosis 
 | §  Tanpa   komplikasi, dengan pemberian antibiotik adekuat prognosis cukup baik §  Prognosis   jelek bila disertai dengan komplikasi. Hasil perawatan sangat tergantung dari   upaya mengenal Sepsis secara dini, dan menanganinya secara adekuat 
 | 
  | 
 
 
 
 
 Daftar kepustakaan 
 
 | Feigin        RD, Demmler GJ, Cherry JD, Kaplan SL. Textbook of pediatric infectious        disease, 5th ed. Philadelphia: WB Saunders: 2004.
 
 2.      Snyder JD, Pickering LK. Viral hepatitis. In: Behrman   RE, Kliegman RM, Jenson HB, editors. Nelson Textbook of Pediatrics. 17th ed.   Philadelphia: Saunders; 2004.  3.      Sokol RJ, Narkewicz MR. Liver. In: Hay, WW, Hayward AR,   Levin MJ, Sondheimer JM, editors. Current Pediatric Diagnosis and Treatment.   New York: Mc Graw-Hill; 2001.  Sumarmo        SPS, Herry G, Sri Rezeki SH, Hindra IS. Buku ajar infeksi dan pediatri        tropis.Edisi kedua. Jakarta: IDAI; 2008.
 |