Pengertian dan Prevalensi
Prolapsus ani adalah eversi bagian paling bawah dari rektum dan nampak keluar melalui anus.1 Penyakit ini masih merupakan masalah kesehatan karena masih ada di masyarakat. Penderita dengan prolapsus ani akan mengeluh nyeri terutama saat peristaltik, perdarahan yang nampak dari anus, inkontinensia fekal akibat ketidakmampuan mengontrol pergerakan usus, dan yang paling menonjol adalah penderita mengeluh terdapat benjolan atau massa yang keluar dan teraba di anus. Ada beberapa derajat variasi prolapsus ani, yaitu prolapsus inkomplet (sebagian) dimana tidak terjadi perubahan letak dari muskulus spinkter ani; komplet (lengkap) dimana tidak terjadi perubahan letak muskulus spinkter ani namun terjadi herniasi usus; komplet internal dengan intussusepsi rektosigmoid atau bagian paling atas rektum ke dalam rektum paling bawah.2
Prolapsus ani bukanlah hal yang umum terjadi dan biasanya terjadi pada orang yang lebih tua dan jarang terjadi pada anak kecil. Biasanya terjadi pada anak di atas usia 3 tahun. Pada bayi, prolapsus hanya mengenai lapisan mukosanya saja atau prolapsus sebagian.3 Prolapsus ani terjadi baik pada laki-laki maupun wanita, namun lebih cenderung lebih banyak pada wanita (80%-90%) atau 1:6. 4 Di Amerika, 042% dari populasi mengalami prolapsus ani. Pada orang-orang yang lebih tua di atas 65 tahun, prevalensinya sebesar 1%.5,6
Faktor-Faktor Penyebab
Beberapa faktor mungkin berperan dalam berkembangnya prolapsus ani. Hal ini terjadi karena ketegangan pergerakan usus atau sebagai akibat dari proses kelahiran. Jarang sekali terjadi akibat predisposisi genetik. Prolapsus ani seringnya terjadi akibat proses penuaan karena kekuatan dari ligamen penyokong rektum di dalam pelvis mengalami kelemahan terhadap muskulus spinkter ani. Kadang-kadang prolapsus ani terjadi sebagai akibat disfungsi lantai pelvis, yang berhubungan dengan inkontinensia urin dan prolapsus organ pelvis lainnya. Masalah neurologi, seperti transeksi medula spinalis dapat timbul mendahului prolapsus ani. Pada banyak kasus, etiologinya adalah multifaktorial.7 Prolapsus ani juga berhubungan dengan kondisi-kondisi seperti konstipasi, cystic fibrosis, malnutrisi dan malabsorpsi, cacingan, diare berkepanjangan, kehamilan, stres kelahiran, penyakit paru obstruksi kronis, dan trauma pelvis.1
Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya prolapsus ani ditinjau dari teori Blum dibedakan menjadi empat faktor, yaitu: faktor biologi faktor lingkungan, faktor pelayanan kesehatan dan faktor perilaku.
Tabel. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya prolaspus ani
Faktor Biologi | Faktor Lingkungan | Faktor Perilaku | Faktor Pelayanan Kesehatan |
- Wanita (lebih beresiko, rasio pria dan wanita adalah 1:6) - Usia (lebih dari 65 tahun) - Genetik (dicurigai genetik berpengaruh terhadap terjadinya prolapsus ani) - Penderita cystic fibrosis dan PPOK - Kehamilan (risiko meningkat karena kelemahan muskulus spinkter ani | - Sanitasi yang kurang baik yang nantinya akan menyebabkan cacingan dan diare - Risiko terjadinya cedera pada pelvis | - Makan makanan yang kurang serat sehingga menyebabkan konstipasi - Kurang kesadaran untuk berobat dini baik terhadap penyakit yang termasuk faktor risiko maupun prolapsus ani sendiri - Keterlambatan dalam berobat - Tidak melakukan pemeriksaan kesehatan rutin | - Tidak adanya program yang adekuat dalam proses skrining awal penyakit - Minimnya pengetahuan petugas kesehatan tentang penyakit ini dalam pencegahan dan penanganan - Kekeliruan dalam diagnosis dan terapi |
Faktor Yang Paling Berperan
Faktor yang sangat berperan mempengaruhi terjadinya prolapsus ani adalah faktor perilaku.
Akar-Akar Permasalahan
Makan makanan yang mengandung kurang serat sehingga menyebabkan kostipasi.
Akar Masalah Utama
Faktor perilaku yang menjadi masalah utama dalam kasus prolapsus ani adalah makan makanan yang mengandung kurang serat sehingga menyebabkan konstipasi. Sebenarnya faktor biologi-lah, yaitu berkaitan dengan usia pasien di atas 65 tahun, yang sangan berperan untuk terjadinya prolapsus ani. Hal ini berhubungan dengan lemahnya ligamen penyokong pelvis dan muskulus spinkter anal. Namun, tentu saja faktor biologi ini tidak dapat diintervensi. Hal yang mungkin bisa kita lakukan agar penyakit ini dapat ditekan adalah faktor risiko prolapsus ani. Yang paling berperan adalah makan makanan yang rendah serat.4 Pasien biasanya adalah orang-orang dengan perilaku makan rendah serat yang kemudian menyebabkan konstipasi dan selanjutnya konstipasi-lah yang memperberat kelemahan ligamen dan muskulus spinkter ani. Sehingga kita perlu melakukan kegiatan-kegiatan yang nantinya dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi makan makanan yang mengandung serat.
Rencana Program Kegiatan
Pilihan program untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, antara lain:
- Memberikan materi kuliah atau seminar bagi masyarakat mengenai prolapsus ani beserta penyebab dan faktor risikonya juga bagaimana cara pencegahannya.
- Membuat pamflet-pamflet berisi informasi tentang prolapsus ani.
- Memberi saran kepada petugas kesehatan untuk mengadakan pemeriksaan rutin bagi pasien dengan faktor risiko.
Dari program kerja di atas, alternatif terbaik dalam mengatasi kasus prolapsus ani adalah memberikan materi kuliah atau seminar bagi masyarakat mengenai prolapsus ani beserta penyebab dan faktor risikonya juga bagaimana cara pencegahannya. Umumnya kurangnya kesadaran masyarakat untuk makan makanan yang kurang serat adalah karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penyakit ini dan bagaimana cara pencegahannya.
Daftar Pustaka
- Early Manual American Therapy. Disease Of Rectum And Anus. Available from URL: http://www.meridianinstitute.com/eamt/files/contents.htm. Diakses tanggal 15 Mei 2010
- Anonim. Rectal Prolapse.Available from URL: http://www.emedicinehealth.com/rectal_prolapse/article_em.htm. Diakses tanggal 15 Mei 2010
- Jenifer K. Lehrer, MD. Rectal Prolapse. Department of Gastroenterology, Frankford-Torresdale Hospital, Jefferson Health System, Philadelphia, PA. Available from URL: http://www.umm.edu/ency/article/001132.htm. Diakses tanggal 15 Mei 2010
- Gunawan. Prolapsus Rektum. Available from URL: http://www.ahliwasir.com/products/19/0/Prolapsus-Rektum. Diakses tanggal 16 Mei 2010
- Sekaj. et al. Rectal Prolapse. Available from URL: http://www.bmj.sk/2010/11102-11.pdf. Diakses tanggal 16 Mei 2010
- Dionne, Stephanie. Rectal Prolapse Repair. Available from URL: http://www.surgeryencyclopedia.com/Pa-St/Rectal-Prolapse-Repair.html. Diakses tanggal 16 Mei 2010
- American Society Of Colon And Rectal Surgeons.Rectal Prolapse. Available from URL: http://www.fascrs.org/patients/conditions/rectal_prolapse/. Diakses tanggal 15 Mei 2010.