Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Gil dkk pada tahun 1990 menunjukkan adanya hubungan antara optimisme dengan kesehatan yang lebih baik. Misalnya, pasien yang mempunyai pikiran lebih pesimis selama masa sakitnya akan lebih menderita dan mengalami distres. Pikiran-pikiran pesimistis misalnya "Saya tidak dapat melakukan apa-apa lagi," "Tidak ada orang yang peduli dengan penderitaan saya," dan "Tidak adil kalau saya harus hidup seperti ini."
Dalam suatu studi terhadap mahasiswa fakultas hukum tahun pertama, didapatkan bahwa optimisme berhubungan dengan mood yang lebih baik dan respon sistem kekebalan tubuh yang lebih baik. Di antara wanita-wanita hamil, optimisme dikaitkan dengan rendahnya tingkat depresi pascapersalinan dan berat bayi yang lebih tinggi. Dalam suatu studi yang terpisah, pasien sakit jantung dengan sikap yang lebih optimis menunjukkan tingkat depresi yang lebih rendah ketika dievaluasi setahun kemudian dan pasien-pasien lain yang menjalani prosedur operasi bypass arteri koroner yang mempunyai sikap lebih optimis tentang operasi tersebut menunjukkan hasil yang lebih baik daripada pasien yang lebih pesimistis.
Penelitian yang ada hanya menunjukkan korelasi antara optimisme dengan kesehatan. Mungkin kita akan segera mengetahui apakah belajar mengubah sikap menjadi lebih optimis dapat menyebabkan kita mempertahankan atau memulihkan kesehatan.
Title : Hubungan Optimisme dengan Kesehatan
Description : Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Gil dkk pada tahun 1990 menunjukkan adanya hubungan antara optimisme dengan kesehatan yang lebih b...