PENDAHULUAN
1. Pengertian dan Prevalensi
Hepatitis adalah peradangan hati karena berbagai sebab. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut "hepatitis akut" sedangkan hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut "hepatitis kronis".1 Salah satu penyebab hepatitis akut yaitu virus hepatitis A. Di Amerika Serikat pada tahun 2004 dilaporkan terdapat 6000 kasus.2 Angka kematian oleh tersangka HAV adalah 8.19 per 100.000 penduduk atau 14.414 orang di seluruh Indonesia.3 Hepatitis A, yang dulunya disebut infeksi hepatitis, merupakan salah satu penyakit tertua yang pernah dikenal oleh manusia. Penyakit ini merupakan self limited disease yang dapat berkembang menjadi hepatitis fulminan bahkan kematian pada orang-orang tertentu. Penyakit ini merupakan penyakit endemik di Negara berkembang, seperti di Afrika, sebagian Amerika, Asia tengah dan Asia tenggara. Pada tahun 1990 di Asia tercatat 676.000 kasus hepatitis A. 4
Di Amerika Serikat, 45 % penyebab hepatitis viral akut adalah virus hepatitis A (HAV).5 Penelitian HM. Syaifoellah Noer dkk., terhadap 127 tersangka hepatitis A di 3 rumah sakit di Jakarta menunjukkan bahwa ternyata 40,9% penderita terinfeksi hepatitis A dengan prevalensi terbanyak pada umur kurang dari 40 tahun.3
Virus hepatitis menyebar melalui feses orang yang terinfeksi hepatitis A. penyebaran akan terjadi jika orang mengkonsumsi air atau makanan yang telah tercemar dengan feses penderita hepatitis A. penyebaran ini disebut dengan rute fecal-oral. Orang yang terinfeksi hepatitis A sudah dapat menularkan orang lain setelah 1 minggu terinfeksi. Angka penyebaran semakin meningkat di daerah-daerah dimana rute fecal-oral ini sering terjadi, seperti tempat-tempat dengan penggunaan fasilitas umum, penjara, dan juga rumah sakit jiwa. Virus hepatitis A juga dapat menyebar melalui transfusi darah walaupun jarang sekali terjadi.3,4,5,6
Umumnya gejala yang muncul menyerupai flu biasa yang timbul 2-6 minggu setelah terinfeksi. Gejala dapat berupa:
· Mual
· Muntah
· Diare
· Demam
· Lelah
· Ikterus
· Nyeri di daerah hati7
70 % anak-anak dibawah 6 tahun yang terinfeksi hepatitis a bersifat asimptomatik. Namun pada anak-anak yang lebih tua dan dewasa yang terinfeksi 70 % akan berkembang menjadi ikterus.8
Saat ini telah ada vaksinasi untuk mencegah penyakit hepatitis A. vaksin dapat diberikan pada :
§ Anak-anak usia 1 tahun (umur 12 -23 bulan)
§ Orang-orang yang berumur 1 tahun atau lebih yang bepergian ke daerah endemic hepatitis a
§ Laki-laki yang melakukan hubungan sex dengan laki-laki
§ Orang dengan penyakit hati kronis
§ Orang yang menggunakan obat-obatan terlarang.2,4,5
2. Faktor Penyebab
Hepatitis A disebabkan oleh virus hepatitis A. Virus hepatitis A merupakan virus dengan rantai tunggal linier RNA positif, yang diklasifikasikan ke dalam genus hepatovirus dari famili ke picornavirus. Hanya diketahui satu serotype dari virus hepatitis A. Virus hepatitis A resisten terhadap denaturasi panas, degradasi oleh lingkungan, dan asam. namun dapat inaktif dalam keadaan panas (85o c selama 1 menit) dan radiasi ultraviolet. Virus ini pertama kali diidentifikasi melalui mikroskop elektron pada tahun 1973. Virus hepatitis A akan bereplikasi di hepatosit dan menyebabkan inflamasi hati.
Infeksi hepatitis A akut dapat dibagi menjadi 4 fase yaitu ,
1. Fase inkubasi, antara 10-50 hari
2. Fase prodromal, beberapa hari sampai lebih dari 1 minggu
3. Fase ikteik, biasanya terjadi 10 hari setelah gejala timbul
4. Fase convalescent, biasanya lambat, terjadi 4-15 minggu setelah gejala hilang.4
Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya hepatitis A ditinjau dari teori blum dibedakan menjadi 4 faktor, yaitu faktor biologi, faktor lingkungan, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor perilaku.
Tabel 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hepatitis A
Faktor biologi | Faktor lingkungan | Faktor prilaku | Faktor pelayanan kesehatan |
Resistensi virus HAV terhadap lingkungan.
| · Lingkungan dengan sanitasi yang buruk. · Kurangnya sarana air bersih. · Kepadatan penduduk.
| · Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai personal hygiene. · Perilaku seks oral-anal. · Penggunaan obat-obatan suntik terlarang. · Tidak melakukan imunisasi HAV. | · Kekeliruan dalam diagnosis dan terapi. · Tidak adanya program yang adekuat dalam menanggulangi penyebaran hepatitis A. · Promosi imunisasi hepatitis A yang belum adekuat.
|
3. Faktor yang paling berperan
Faktor yang paling berperan dalam mempengaruhi terjadinya hepatitis A adalah faktor perilaku.
4. Akar-akar permasalahan
Akar permasalahan adalah kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai personal hygiene yang baik.
5. Akar masalah utama
Faktor prilaku yang menjadi malah utama dalam kasus hepatitis akut adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan personal hygiene yang baik. Kesadaran masyarakat untuk memperhatikan masalah kebersihan diri dan makanan yang akan di konsumsi masih sangat kurang. Masyarakat masih kurang menyadari pentingnya untuk mencuci tangan dengan bersih sebelum makan. Masyarakat juga masih sering mengkonsumsi makanan khususnya sayur dan buah-buahan mentah namun tidak membersihkannya dengan baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatamn-kegiatan yang dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan personal hygiene yang baik dan juga meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bagaimana melakukan personal hygiene yang baik.
6. Rencana program kegiatan
Pilihan program untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat mengenai personal hygiene yang baik, antara lain :
1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya melakukan personal hygiene.
2. Memberikan pelatihan cara melakukan personal hygiene yang benar kepada masyarakat.
3. Memberikan saran kepada sarana kesehatan setempat untuk lebih mempromosikan personal hygiene yang baik kepada masyarakat.
Dari program kerja di atas, alternatif terbaik dalam mengatasi kasus hepatitis A adalah dengan memberikan penyuluhan kepada msyarakat mengenai pentingya untuk melakukan personal hygiene dalam mencegah hepatitis A. tetapi pemberian pendidikan tersebut akan lebih baik jika ditambah dengan pelatihan cara melakukan personal hygiene yang baik kepada masyarakat.