PENDAHULUAN
1. Pengertian dan Prevalensi
Glomerulonefritis kronis adalah suatu keadaan apabila gumpalan kapiler darah di ginjal (glomeruli) yang berfungsi sebagai filter dan mengontrol ekskresi cairan secara bertahap menjadi tidak mampu berfungsi dengan baik. Penyebab spesifik sering tidak diketahui, tetapi tampaknya harus diikuti oleh peradangan yang disebabkan oleh respon imunologi.
Glomerulonefritis kronis jarang terjadi dan mempengaruhi hanya 4 dari setiap 100.000 orang. Dua puluh lima persen individu dengan glomerulonefritis akut akhirnya akan mengembangkan glomerulonefritis kronis. Sekitar 25% dari individu dengan glomerulonefritis kronis sebelumnya tidak memiliki riwayat penyakit ginjal, dan dalam kasus ini, gangguan yang pertama muncul sebagai gagal ginjal kronis. Di AS, glomerulonefritis kronis bertanggung jawab untuk 10% dari semua pasien pada
dialisis (Salifu).
2. Faktor-faktor Penyebab
Glomerulonefritis kronis dapat disebabkan oleh berbagai factor, antara lain penyakit ini merupakan penyakit keturunan, didapatkan informasi riwayat golmerulonefritis kronik dalam keluarga. Di samping itu, penggunaan obat antiinflamasi non-steroid, preparat emas organic, heroin, imunosupresif seperti siklosporin atau takrolimus, dan riwayat infeksi streptococcus, endokarditis dan virus juga menjadi faktor penyebab penyakit ini. Keganasan paru, payudara, gastrointestinal, ginjal, penyakit Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin, serta penyakit multisystem se[erti diabetes mellitus, amiloidosis, lupus dan vaskulitis juga diasosiakan dengan glomerulonefritis kronik.
Faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya kolitis ditinjau dari teori Blum dibedakan menjadi empat faktor, yaitu: faktor biologi, faktor lingkungan, faktor pelayanan kesehatan, dan faktor prilaku. Faktor-faktor ini dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Glomerulonefritis Kronis
Faktor Biologi | Faktor Lingkungan | Faktor Perilaku | Faktor Pelayanan Kesehatan |
· Genetik/ familial: Riwayat keluarga dengan glomerulonefritis |
· Nutrisi yang buruk. |
· Kebiasaan mengkomsumsi obat antiinflamasi non-steroid, heroin · Kebiasaan makan makanan manis yang menyebabkan DM . · Kurang kesadaran untuk berobat dini. · Keterlambatan dalam mencari pengobatan. · Tidak melakukan pemeriksaan rutin kesehatan. |
· Minimnya pengetahuan petugas kesehatan. · Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai. · Keterlambatan dalam diagnosis dan terapi. · Kekeliruan dalam diagnosis dan terapi. · Tidak adanya program yang adekuat dalam proses skrining awal penyakit. |
3. Faktor yang Paling Berperan
Faktor yang sangat berperan mempengaruhi terjadinya glomerulonefritis kronis adalah faktor pelayanan kesehatan.
4. Akar-akar Permasalahan
Keterlambatan petugas kesehatan dalam menegakkan diagnosis secara tepat dan memberikan terapi yang adekuat.
5. Akar Masalah Utama
Faktor pelayanan kesehatan yang menjadi masalah utama dalam kasus glomerulonefritis adalah keterlambatan dalam mendiagnosis dan memberikan terapi. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petugas kesehatan sehingga pasien yang datang mengalami keterlambatan dalam penegakan diagnosis secara tepat maupun pemberian terapi yang adekuat. Bahkan tidak jarang pasien datang kembali dalam kondisi yang lebih buruk dari sebelumnya atau telah mengalami komplikasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menyelesaikan akar masalah tersebut dengan jalan meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan dan juga masyarakat mengenai glomerulonefritis.
6. Rencana Program Kegiatan
Pilihan program untuk meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan, antara lain:
1. Membuat leaflet-leaflet menarik yang berisi informasi terbaru mengenai glomerulonefritis.
2. Memberikan materi kuliah atau seminar bagi petugas kesehatan mengenai cara penegakan diagnosis dan penatalaksanaan glomerulonefritis.
3. Memberi saran kepada dinas kesehatan setempat untuk mengadakan materi kuliah atau seminar, dan pelatihan bagi petugas kesehatan sebagai salah satu program kerja.
Dari program kerja di atas, alternatif terbaik dalam mengatasi kasus glomerulonefritis adalah dengan membuat leaflet-leaflet menarik yang berisi informasi terbaru mengenai glomerulonefritis. Umumnya keterlambatan diagnosis dan terapi terjadi karena minimnya pengetahuan petugas kesehatan tentang glomerulonefritis dan kurangnya fasilitas sarana dan prasarana kesehatan yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA