Tidur merupakan fenomena alami yang dikategorikan sebagai berkurangnya atau hilangnya kesadaran, kinerja otot, dan aktivitas sensorik. Ketika kita tidur, kita akan kehilangan reaksi terhadap berbagai stimulus (rangsangan), apalagi stimulus itu bersifat ringan. Meskipu demikian, tidur merupakan aktivitas yang amat penting untuk peremajaan berbagai sistem pada tubuh kita, seperti sistem imun, muskuloskeletal, dan saraf.
Sepanjang kehidupan, seiring dengan perubahan tumbuh kembang kita, pola tidur kita pun kian berubah. Pola tidur setiap golongan usia secara umum berbeda-beda. Golongan usia dibagi menjadi tujuh kategori berdasarkan rata-rata lama tidur yang dibutuhkan. Kelompok-kelompok usia itu ialah kelompok usia 0-2 bulan, 3-12 bulan,1-3 tahun, 3-5 tahun, 5-12 tahun, 12-18 tahun, dan di atas 18 tahun.
Setelah kita lahir, sampai kira-kira berumur 2 bulan, kita tidur selama 12-18 jam sehari. Ketika kita berumur 3 bulan hingga kita berumur 1 tahun, rata-rata lama tidur kita menurun dari 12-18 jam menjadi 14-15 jam perhari. Ketika kita beranjak ke usia 1-3 tahun, rata-rata lama tidur kita menjadi 12-14 jam perhari. Rata-rata lama tidur terus menurun saat kita mencapai usia prasekolah (3-5 tahun) yaitu dari 12-14 jam menjadi 11-13 jam perhari. Di masa usia sekolah (5-12 tahun), rata-rata lama tidur kita menurun menjadi 10-11 jam perhari, begitupun saat kita berusia 12-18 tahun, rata-rata lama tidur kita pun menurun, yaitu selama 8,5-10 jam perhari. Selanjutnya, ketika kita beranjak ke usia dewasa (di atas 18 tahun dst), rata-rata lama tidur kita hanya 7,5 sampai 9 jam perharinya.
Dengan kata lain, semakin bertambahnya usia kita, semakin turun rata-rata lama tidur kita. Sebaliknya, semakin muda usia kita, rata-rata lama tidur kita semakin tinggi. Artinya, tidur memang kita perlukan di kala kita masih berusia muda (0 sampai beberapa tahun pertama kehidupan kita), yang mana, ketika itu tidur berguna untuk pertumbuhan tubuh kita.
Kebutuhan akan tidur di kala kita beranjak dewasa, telah beralih kepada kualitas di saat kita tidur, meskipun lama tidur tetap berpengaruh. Tidur dengan tenang (tanpa gangguan) memiliki peran esensial bagi berbagai aspek kehidupan kita, misalnya untuk penyembuhan luka, pemulihan energi, dan lain-lain.
Setidaknya, dengan berpedoman pada rata-rata lama tidur (dengan mempertimbangkan kualitas tidur), kita dapat mencegah berbagai penyakit yang mungkin terjadi ketika tubuh kita tidak dalam keadaan prima.
Title : Lama Tidur yang Kita Butuhkan Berdasarkan Usia Kita
Description : Tidur merupakan fenomena alami yang dikategorikan sebagai berkurangnya atau hilangnya kesadaran, kinerja otot, dan aktivitas sensorik. Keti...