| 
 DEPARTEMEN IKA RSMH PALEMBANG 
 | Varicella | Kode ICD : B01 | 
  | No Dokumen …………. | No.Revisi …………….. | Halaman : | 
  | 
 Panduan Praktek Klinis | 
 Tanggal Revisi ……………….. | Ditetapkan Oleh, Ketua Divisi Infeksi Dr.   Yulia Iriani, Sp.A 
 | 
  | 
 
 Definisi 
 | Varisela adalah penyakit infeksi   disebabkan oleh virus varicella zoster yang ditandai dengan adanya ruam yang   gatal (stadium vesikular) dengan berbagai macam stadium lesi dalam satu waktu   tertentu | 
  | 
  Etiologi 
 | 
 Virus varicella   zoster  termasuk dalam famili   Herpesviridae | 
  | 
 
 
 
 
 Patogenesis 
 | ·           Infeksi   virus primer (kontak langsung atau droplet) à konjungtiva dan atau mukosa traktus   respiratorius bagian atas à replikasi di nodus limfatikus   regional à viremia pertama (4-6 hari setelah infeksi) à replikasi di hati, limfa dan organ   lain à viremia kedua (10-12 hari setelah infeksi) à infeksi kulit dan muncul ruam   vesikular (14 hari setelah infeksi); immunocompromised: manifestasi lebih   berat  à laten ·           Reaktivasi   à herpes zoster 
 | 
  | 
 
 
 
 Bentuk Klinis (Klasifikasi) 
 | ·           Varisela   progresif: varisela + keterlibatan organ visera, koagulopati, perdarahan   hebat, nyeri abdomen hebat, vesikel hemoragik (pada remaja, dewasa, anak   immunocompromised, wanita hamil dan bayi baru lahir). ·           Varisela   neonatal:  infeksi intrauterine, lahir   1 minggu sebelum atau setelah onset varisela pada ibu ·           Sindrom   varisela kongenital: retardasi pertumbuhan intrauterin, mikrosefal, atrofi   kortex, hipoplasia ekstremitas bawah, mikroftalmia, katarak, korioretinitis,   jaringan parut pada kulit 
 | 
  | 
 Anamnesis 
 
 |     Adanya riwayat kontak dengan penderita varisela.      Gambaran klinis dimulai dengan demam ringan, dalam 24   jam      pertama   diikuti oleh sakit kepala à ruam   yang gatal | 
  | 
 Pemeriksaan fisik 
 
 | Ditemukan ruam: makula à papul à vesikel   à pustul à 3-5   hari: krusta. Ruam pertama kali ditemukan di kepala dan dada  à  seluruh tubuh(distribusi sentral). Pada satu waktu tertentu dapat   ditemukan berbagai macam stadium lesi 
 | 
  | 
 
 
 Kriteria Diagnosis 
 
 | ·           Anamnesis : perkembangan efloresensi serta manifestasi   umum  ·           Pemeriksaan fisik : ruam yang spesifik (bentuk dan   jumlah efloresensi) ·           Tetapkan kemungkinan saat terjadinya infeksi pada   varisela kongenital ·           Pastikan apakah terdapat komplikasi atau tidak 
 | 
  | 
 Pemeriksaan Penunjang 
 | 
 ·           Laboratorium: tidak ada yang spesifik, kecuali biakan   virus 
 | 
  | 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Tatalaksana 
 
 | ·           Simptomatis: kompres dingin atau anti histamin oral dan   calamine lotion dapat diberikan untuk mengatasi gatal.  ·           Bila lesi masih vesikular: bedak agar tidak mudah pecah   + antipruritus sepseri mentol 0,25-0,5%. ·           Asetaminofen   untuk atasi demam atau nyeri radikuler (tidak boleh diberi salisilat à risiko sindrom Reye ↑)  ·           Suportif:   mandi tiap hari, kuku dijaga tetap pendek dan bersih serta tidak menggaruk   lesi untuk mencegah infeksi sekunder ·           Medikamentosa:          Asiklovir 80 mg/kgBB/hari   dalam 4 dosis peroral selama 5 hari         Indikasi : -            Anak > 12 thn, penyakit kulit atau paru kronis,   terapi salisilat jangka panjang, diberikan pada anak remaja (untuk mengurangi   komplikasi) -             Anak sehat <   12 tahun jika ditemukan dalam 24 jam pertama timbulnya ruam. ·           Pasien immunocompromised  diberikan asiklovir 1500 mg/LPT(m2)/hari dalam 3 dosis IV selama   7-10 hari. Bila terdapat gangguan fungsi ginjal dosis diturunkan menjadi 10   mg/kgBB/kali, tiga kali sehari ·           Varisela neonatal: asiklovir 750 mg/LPT (m2)/hari 
 | 
  | 
 
 Komplikasi 
 | Infeksi sekunder   (umumnya staphylococcus atau streptococcus), manifestasi SSP : meningitis   aseptik, serebritis, ensefalitis, ataxia serebelar akut post infeksius, ITP,   otitis media, nefritis, miokarditis, arthritis 
 | 
  | 
 
 
 
 
 Prognosis 
 
 | - Tanpa komplikasi : baik  - Angka mortalitas:  anak sehat usia 1-14 tahun: 2/100.000 kasus - Anak immunocompromised : lebih   tinggi - Ataxia serebelar akut post   infeksius: 1/4000 kasus - Herpes   zoster: 15%, ensefalitis 1,7/100.000 kasus (mortalitas 5-   20%) | 
  | 
 
 
 Daftar kepustakaan 
 
 | 1.      Feigin   RD, Demmler GJ, Cherry JD, Kaplan SL. Textbook of pediatric infectious   disease, 5th ed. Philadelphia: WB Saunders: 2004. 2.      Gershon   AA, Hotez PJ, Katz S. Krugman’s infectious disease of children. 11th ed.   Philadelphia: Mosby; 2004. 3.      Sumarmo SPS, Herry G, Sri Rezeki SH, Hindra IS. Buku ajar infeksi   dan pediatri tropis.Edisi kedua. Jakarta: IDAI; 2008. 
 | 
    
 
Title : Standar Penatalaksanaan Varicella
Description :       DEPARTEMEN IKA RSMH PALEMBANG     Varicella     Kode ICD : B01      No Dokumen ………….     No.Revisi ……………..     Halaman :      Panduan ...