Tamponade Jantung
Teddo Ceasareo Granico
Patognomonis
- tanda-tanda syok
- bunyi jantung melemah
- bunyi napas normal (hal yang membedakan dengan pnemotoraks)
- riwayat trauma dada
Definisi dan Pengetahuan dasar
Tamponade jantung adalah suatu keadaan dimana terjadi akumulasi cairan rongga pericardial yang meyebabkan berkurangnya pengisian ventricular.
Rongga pericardium adalah rongga diantara pericardium parietal dan visceral. Normalnya rongga tersebut berisi cairan sebanyak 20-50 ml.
Etiologi
Penyebabnya adalah hal-hal yang menyebabkan efusi pericardial. Efusi tersebut dapat secara cepat atau perlahan. Namun pada kali ini, perhatian kita ditujukan pada etiologi yang berhubungan dengan blok emergensi.
1. Trauma dada (baik trauma tumpul atau penetrasi)à menyebabkan perdarahan dan kontusio miokardium
2. Ruptur miokardia (jarang)àruptur setelah miokard infark dimana tempat infark tersebut berdinding tipis
Adapun penyebab lainnya adalah
1. Komplikasi dari operasi jantung
2. Kanker
3. Perikarditis
4. Hipotiroid
5. Post operasi
Patofisiologi
Etiologi(trauma)àpenyebabkan perdarahan yang tertampung di rongga pericardialàmenyebabkan jantung susah mengembang dan kolapsà pengisian diastolic berkurangà cardiad output ↓ à syok
Gangguan terhadap fisiologis cairan pada rongga pericardial bukan hanya tergantung oleh volume akumulasi, namun dari adaptasi regangan pericardium. Contohnya, akumulasi 150 ml cairan secara tiba-tiba, dapat menggangu pengisian diastolic, sedangkan akumulasi 1000 ml cairan dalam periode yang lebih lama tidak menimbulkan gejala karena adanya adaptasi regangan pericardium.
Manifestasi klinis
1. Tanda-tanda syok seperti : (sebagai akibat dan kompensasi dari syok)
- denyut jantung >100
- Tekanan darah ↓
- RR > 24
- akral dingin
2. JVP meningkat à tanda-tanda venous return terganggu karena pengisian darah ke jantung terhambat
3. Bunyi jantung berkurang à akumulasi cairan yang menyebabkan gangguan fungsi jantung dan hambatan perambatan bunyi jantung
4. Pulsus paradoksus à saat inspirasi, TD sistolik berkurang sampai 10 mmHg
5. Suara nafas dan paru normal à hal yang membedakan dengan pnemotoraks
Diagnosis Banding
- syok kardiogenik (bukti adanya infark miokarium)
- tension pnemotoraks (suara nafas berkurang)
- perikarditis yang menyebabkan efusi pericardial
Penegakan diagnosis
1. Anamnesis à riwayat trauma dada
2. Pemeriksaan fisik :
- Beck triad (JVP↑, hipotensi, bunyi jantung berkurang)
- tanda syok
- pulsus paradoksus
- suara nafas normal
3. Pemeriksaan tambahan :
- x ray : cardiomegaly, water bottle-shape heart
Tata Laksana
1. Oksigen, tapi VTP kontraindikasi karena menurunkan venous return.
2. Jika denyut nadi teraba, lakukan aspirasi jarum.
Jarum yang digunakan ukuran 16 yang pendek, denagn kunci tiga jalur dan semprit 50 ml. Ditusukkan di sebelah kiri prossecus xiphoideus kerah sefal dan kiri dengan kedalaman rata-rata 3-4 cm. Sebaiknya dilakukan dengan EKG kecuali bila keadaan darurat. Setelah aspirasi, jarum disambungkan dengan kateter untuk memungkinkan aspirasi kembali jika kembali terjadi akumulasi cairan.
3. Jika tidak teraba, lakukan torakotomi di UGD
4. Rujuk
- bila hemodinamik stabil à ahli jantung
- bila hemodinamik tidak stabil à bedah jantung
5. Indikasi operasi definitive adalah hemodinamik yang tidak stabil dan tamponade yang berulang.
6. Medikamentosa bisa digunakan untuk meningkatkan denyut jantung, dengan obat inotropik.
Komplikasi
Kematian karena syok
Prognosis
dubia et bonam