Luka bakar adalah trauma pada kulit yang disebabkan oleh panas tinggi. Umumnya dapat disebabkan oleh:
Thermal (Suhu Panas)
Thermal adalah penyebab yang paling umum terjadinya luka bakar. Terdapat beberapa variasi cara panas dapat menimbulkan luka bakar, seperti kontak dengan kobaran api, kontak dengan fluida panas (liquid atau gas) atau kontak langsung dengan objek yang panas. Thermal dapat menyebabkan luka bakar dengan cara meningkatkan rata-rata pergerakan molekul-molekul di dalam tubuh sehingga saling bertabrakan satu sama lain. Akibatnya, terjadi kerusakan pada struktur selular. Tingkat keparahan luka bakar akibat thermal bergantung pada jumlah energi panas yang diterima kulit. Hal ini tergantung pada temperatur agen pentransfer panas (pada kontak langsung dengan objek panas) dan lamanya kontak. Scalding adalah tipe spesifik dari luka bakar yang disebabkan oleh terkena fluida panas ( liquid atau gas). Tingkat keseriusannya bergantung pada banyak hal.
Electrical (listrik)
Luka bakar karena listrik tidak terlalu umum terjadi di Indonesia. Di Amerika Serikat pun, luka bakar jenis ini hanya 3-5% dari total keseluruhan luka bakar. Dapat timbul dari sambaran petir atau aliran listrik. Luka bakar akibat arus listrik bergantung pada:
- Voltage.Luka bakar akibat voltase dapat dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu high voltage (>1000 volts) dan low voltage (<1000 volts). Pada luka bakar akibat tegangan rendah (umum di rumah tangga, 110 sampai 220 volt), efeknya hampir sama dengan luka bakar akibat thermal yang tidak mengakibatkan kerusakan berarti pada jaringan yang lebih dalam. Luka bakar akibat tegangan tinggi dapat merusak lapisan cutaneus. Tingkat keparahan luka terkadang tidak dapat dilihat dari ukuran luka bakar saja karena luka yang muncul pada permukaan kulit hanyalah merupakan hasil ‘keluar-masuk’ nya arus listrik.
- Amperage. Melihat ampere dapat menjadi indikator yang lebih baik tentang kerusakan jaringan
Chemical (bahan kimia)
Bahan kimia yang dapat menimbulkan luka bakar antara lain sodium hidroksida (lye), perak nitrat, asam sulfat, asam nitrat dan lain-lain. Sebagian besar bahan kimia yang dapat menimbulkan luka bakar baik luka bakar ringan maupun berat berasal dari jenis asam dan basa kuat. Bahan-bahan tersebut dinamakan caustic. Perlu diingat bahwa berbagai bahan kimia tersebut akan tetap merusak jaringan sampai bahan-bahan tersebut dinetralkan oleh air. Tingkat keparahan luka pada berbagai jaringan tubuh bergantung pada sifat kimia bahan, konsentrasi bahan, mekanisme terjadinya, dan durasi kontak.
Bahan kimia akan mendenaturasi zat-zat biokimia penyusun sel seperti membran, dan lain-lain. Asam kuat akan menyebabkan koagulasi nekrosis presipitasi protein sedangkan basa kuat akan menyebabkan liquefaction necrosis.
Radiation (radiasi)
Luka bakar akibat radiasi jarang terjadi namun sangat merusak. Luka akibat radiasi baik yang dapat mengionkan maupun tidak dapat terjadi akibat material yang tidak tertangani dengan baik.
Title : Empat Jenis Penyebab Luka Bakar Tersering
Description : Luka bakar adalah trauma pada kulit yang disebabkan oleh panas tinggi. Umumnya dapat disebabkan oleh: Thermal (Suhu Panas) Thermal adalah pe...