Epitel tubuler ialah sel yang tebal. Di tepi/daerah apikal dan luminalnya, sel tubuler memiliki tight juction, membatasi cairan tubuler dari plasma peritubuler, sehingga dapat terjadi proses trasport yang membuat gradien konsentrasi menyebrang ke epitel tubuler. Sel-sel kapsula bowman adalah sel-sel epitel squamus yang tipis, tetapi di tubulus, sel-selnya ialah sel-sel epitel kolumnar, berguna untuk proses trasport.
Tubulus proksimal awalnya bergelung lalu berbentuk lurus hingga ansa henle. Sel-sel tubuler panjang, sel-sel epitel kolumnar dengan banyak mikrovili, daerah permukaan yang tinggi, aparatus endositik luminal yang berkembang baik. Banyak substansi yang secara aktif di reabsorpsi di tubulus proksimal, seperti sodium, potasium, kalsium, fosfat, glukosa, asam amino, dan air. Aktifitas reabsorpsi mengurangi volume filtrat, tetapi karena air bergerak secara osmotik (konsentrasi kecil ke konsentrasi besar; perpindahan dimana yang lebih cair mengencerkan yang lebih pekat) bersama molekul solut tereabsorpsi lainnya, filtrat tidak pekat (reabsorpsi iso-osmotik). Karena tubulus proksimal yang lurus menjadi ansa henle desendens bagian tipis, sel-selnya pun menjadi lebih ‘tipis dan gepeng’ dengan lebih sedikit mikrovili. Lalu menjadi ansa henle asendens bagian tipis, kemudian ansa henle asendens bagian tebal yang secara predominan mengandung sel-sel kuboid.
Transport aktif memerlukan energi dalam bentuk ATP (3Na+/2K+ ATPase). Sejumlah ion dan molekul dapat bergerak secara transport pasif dengan muatan listrik atau konsentrasi gradien. Molekul air tidak dapat dipompa secara langsung ; tapi hanya bisa dengan osmosis ketika ada gradien konsentrasi ion atau molekul yang melintasi membran semipermeabel. Jika partikel bermuatan bergerak, elektroneutralitas dapat dijaga dengan co-transport pada partikel yang bergerak dengan arah yang sama dengan muatan yang berbeda, atau dengan counter-transport pada partikel yang bergerak dengan arah yang berlawanan terhadap partikel dengan muatan yang sama (artinya bahwa ada gaya tarik partikel berlawanan muatan). Suatu molekul dapat bergerak dengan linked transport ke/bersama molekul lain yang sedang bergerak karena ada muatan listrik atau gradien konsentrasi.
Ada beberapa hormon yang bekerja pada ginjal, antara lain ADH, aldosteron, paratiroid, atrial natriuetic peptide. ADH atau vasopresin ialah peptida yang dilepaskan oleh glandula hipofisis posterior yang berfungsi sebagai mekanisme reabsorpsi air di duktus koligentes (collecting duct). Aldosteron ialah hormon steroid yang diproduksi oleh korteks adrenal yang berfungsi untuk reabsorpsi sodium di duktus koligentes. Atrial natriuetic peptide diproduksi di sel-sel jantung berfungsi untuk sekresi sodium di duktus koligentes. Hormon paratiroid diproduksi oleh kelenjar paratiroid yang berfungsi untuk ekskresi fosfat, reabsorpsi kalsium di ginjal, dan produksi vitamin D.
Ada pula hormon yang diproduksi oleh ginjal. Renin, ialah sejenis protein yang dilepas oleh aparatus jukstaglomerulus; menghasilkan bentuk angiotensin II, yang bekerja langsung pada nefron dan melalui aldosteron untuk retensi sodium, serta berfungsi pula sebagai vasokonstriktor. Vitamin D ialah hormon steroid yang dimetabolisme di ginjal dalam bentuk aktif 1,25-dihidrokolekalsiferol, yang berfungsi untuk absorpsi kalsium dan fosfat dari usus sebagai suatu kinerja utamanya. Eritropoietin ialah protein yang diproduksi di ginjal yang berfungsi untuk pembentukan sel darah merah di sumsum tulang. Prostaglandin diproduksi di ginjal dan memiliki efek yang bervariasi khususnya menentukan sifat dari pembuluh darah ginjal.