Buta warna merupakan suatu gangguan genetik terkait seks yang disebabkan oleh defisiensi salah satu dari ketiga fotopigmen (sel kerucut). Pada kasus yang ekstrim, dapat terjadi defisiensi lebih dari satu fotopigmen. Ketiadaan satu atau lebih fotopigmen tersebut membuat pengidap buta warna hanya dapat melihat warna-warna yang terbentuk oleh aktivitas relatif jenis sel kerucut yang ada. Kondisi buta warna ini diwariskan secara resesif melalui kromosom X.1
Secara umum proporsi laki-laki lebih banyak menderita buta warna dibanding perempuan. Hal ini dikarenakan laki-laki hanya memiliki satu kromosom X. Berbeda dengan laki-laki, perempuan mempunyai dua kromosom X sehingga apabila ia diturunkan satu kromosom X yang termutasi, ia hanya menjadi seorang carrierdikarenakan satu kromosom X miliknya normal. Laki-laki yang hanya memiliki satu kromosom X akan langsung diturunkan sifat patologis dari kromosom X yang termutasi.2
Angka kejadian buta warna cukup signifikan, meskipun proporsi tepatnya beragam di antara sejumlah populasi. Di Australia misalnya, buta warna terjadi pada sekitar 8% dari laki-laki, dan hanya 0,4% dari perempuan.3 Komunitas terisolasi dengan genetik yang terbatas kadang mengakibatkan tingginya proporsi buta warna, termasuk jenis yang jarang terjadi, contohnya yaitu di Hungaria, dan beberapa kepulauan Skotlandia. [For Sale, Referat 17 Halaman, Daftar Pustaka 28, Hub. 085273787287]
Title : Buta Warna
Description : Buta warna merupakan suatu gangguan genetik terkait seks yang disebabkan oleh defisiensi salah satu dari ketiga fotopigmen (sel...