| 
 DEPARTEMEN IKA RSMH PALEMBANG 
 | Rubella | Kode ICD : | 
  | No Dokumen …………. | No.Revisi …………….. | Halaman : | 
  | 
 Panduan Praktek Klinis | 
 Tanggal Revisi ……………….. | Ditetapkan Oleh, Ketua Divisi Infeksi Dr.   Yulia Iriani, Sp.A 
 | 
  | 
 
 
 Definisi 
 | Rubella   adalah penyakit infeksi virus akut pada anak yang umurnnya hanya memberikan gejala   sistemik ringan, disertai ruam yang hampir serupa dengan ruam pada campak (rubeola)   dan disertsi pembesaran kelenjar getah bening di daerah oksipital,   retroaurikuler, dan servikalis posterior | 
  | 
  Etiologi 
 | Rubella disebabkan oleh virus RNA rantai tunggal   yang tergolong dalam genus Rubivirus dan dalam famili togaviridae | 
  | 
 
 
 
 
 
 
 Patogenesis 
 | Mekanisme penularan melalui droplet dari sekret   nasofaring penderita. Saat tubuh terpapar virus rubellaà virus   melekat dan menginvasi sel-sel epitel saluran pernafasan atas melalui proses   endositosis à menyebar ke   system limfatik regional secara hematogen dan bereplikasi di jaringan limfoid   nasofaring dan saluran pernafasan atas à  viremia à menyebar ke   organ-organ lain, termasuk persendian hingga kapiler kulit. Proses infeksi   berlangsung selama 11-14 hari, dengan masa penularan sejak 5 hari sebelum   hingga 6 hari sesudah timbulnya ruam. Konsentrasi virus tertinggi ditemukan   pada secret nasofaring. Virus dapat bertahan dalam sel limfosit dan monosit   hingga 4 minggu setelah infeksi pertama | 
  | 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Manifestasi Klinis 
 | -            Gejala   Prodromal: timbul l-5 hari sebelum erupsi kulit dan segera menghilang setelah   erupsi kulit timbul, gejala prodromal rubella meliputi : Demam ringan (jarang   >38,4 oC), anoreksia, malaise, sakit kepala, nyeri tenggorokan,   konjungtivitis, rhinitis, dan batuk -            Erupsi   : biasanya muncul dari daerah retroaurikular atau wajah dan meluas ke seluruh   tubuh dalam 24 jam, berupa eksantema yang hampir serupa dengan campak. Eksantema   yang paling sering ditemui berupa ruam makulopapular konfluens dengan   gambaran morbilifurm dan dapat menimbulkan rasa gatal yang ringan. Hari kedua   eksantema berangsur menghilang, berawal dari muka kemudian tubuh dan terakhir   anggota gerak tanpa meninggalkan hiperpigmentasi pada kulit. 
 
 -            Tanda paling khas : ditemukannya pembesaran kelenjar   limfe di daerah retroaurikuler, servikal posterior dan occipital.   Limfadenopati ini mulai tampak jelas 24 jam sebelum mam muncul dan dapat   menetap hingga > 1 minggu.  -            Pada 20% kasus dapat timbul suatu enantema berupa   macula atau ptekia pada palatum molle yang dapat melebar hingga seluruh   permukaan palatum, yang dikenal sebagai Forscheimer   spot. 
 
 | 
  | 
 
 Kriteria Diagnosis 
 
 | 1.      Anamnesis yang cermat mengenai perjalanan penyakit   serta kontak dengan pendrita yang sama. 2.    Gejala klinis 3.    Pemeriksaan penunjang | 
  | 
 
 Diffrential diagnosis 
 
 | ·           Penyakit virus: campak, roseola infantum dan   mononucleosis infeksiosa ·           Penyakit bakteri: demam skarlatina dan meningokoksemia ·           Erupsi   obat | 
  | 
 Pemeriksaan Penunjang 
 | a.      Hematologic: leucopenia, limfositosis relative dan   trombositopenia ringan b.      Imunoserologis: peningkatan titer antibody 4x pada   hemaglutation inhibition test (HAR) atau ditemukannya antibody IgM spesifik   untuk rubella dengan indeks ≥ 1 | 
  | 
 Tatalaksana 
 
 | ·           Self   limiting ·           Simptomatis:   antihistamin, antipiretik 
 | 
  | 
 
 Edukasi/Pencegahan 
 
 | -            Imunitas aktif à Vaksin   virus hidup RA 27/3, memberikan kekebalan hidup -            Imunitas pasif: pemberian serum immunoglobulin (GIS)   dengan dosis 0,55 ml/kgBB dalam 7-8 hari pasca pemajanan. 
 | 
  | 
 
 
 Komplikasi dan Prognosis 
 | ·           Komplikasi   rubella umumnya jarang dijupai pada anak-anak, beberapa kasus dapat disertai:   neuritis, arthritis dan purpura trombositoopenik. ·           Prognosis rubella pada anak: umumnya baik ·           Komplikasi pada masa awal kehamilan: anomaly congenital   berat. Sindrom rubella congenital merupakan penyakit menular aktif dengan   keterlibatan multisystem, spectrum ekspresi klinis luas dan periode aktif   pascalahir dengan pelepasan virus lama. Prognosis   rubella congenital bervariasi menurut tingkat keparahan infeksi. 
 | 
  | 
 
 Daftar kepustakaan 
 
 | 
 1. Sumarmo SPS, Herry G,   Sri Rezeki SH, Hindra IS. Buku ajar       infeksi dan pediatri   tropis.Edisi kedua. Jakarta: IDAI; 2008. 2. Behrman RE, Kliegman   RM, Jenson HB, penyunting. Nelson      Textbook of Pediatrics. Edisi ke-17.   Philadelphia: Waunders;       2004.  
 | 
    
 
Title : Standar Penatalaksanaan Rubella
Description :       DEPARTEMEN IKA RSMH PALEMBANG     Rubella     Kode ICD :      No Dokumen ………….     No.Revisi ……………..     Halaman :      Panduan Prakte...