PENDAHULUAN
1. Pengertian dan Prevalensi
Necrotizing enterocolitis merupakan penyakit gastrointestinal (suatu peradangan pada usus) yang didapat dan ditandai dengan terjadinya nekrosis pada lapisan mukosa intestinal atau bahkan pada lapisan yang lebih dalam umumnya di ileum terminalis, sebagian besar akibat prematuritas dan berat lahir yang sangat rendah.1 "Necrotizing" berarti kematian jaringan, "entero" mengacu pada usus kecil, "colo" pada usus besar, dan "itis" berarti peradangan.2 Necrotizing enterocolitis atau yang biasa disingkat NEC merupakan salah satu penyakit serius pada saluran pencernaan dan merupakan suatu kegawatdaruratan pada bayi sehingga memerlukan penanganan segera.3
Necrotizing Enterocolitis merupakan masalah di seluruh dunia pada bayi dengan berat lahir sangat rendah (VLBW), dengan insidensi sekitar 6% pada bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram dan telah meningkat pada akhir-akhir ini.4 Studi populasi yang dilakukan di Amerika Serikat selama 25 tahun terakhir menunjukkan insiden pada penyakit necrotizing enterocolitis yang relatif stabil yaitu berkisar 0,3 – 2,4 kasus per 1000 kelahiran hidup. Selain itu dilaporkan juga terjadi pada neonatus dengan penyakit jantung kongenital dan neonatus dengan asfiksia perinatal. Studi populasi dari negara-negara lain menunjukkan frekuensi yang serupa dengan Amerika Serikat. Data epidemiologi di Canada dilaporkan kejadian 6,4% pada bayi lahir kurang dari 32 minggu pada kehamilan yang selamat selama 5 hari hidup. Berdasarkan penelitian Suharyono dari Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI/RSCM angka kematian penyakit ini mencapai 70.6%. Beberapa studi menyatakan frekuensi timbulnya penyakit ini meningkat pada bayi ras kulit hitam dibandingkan bayi ras kulit putih. Pada insiden terjadinya penyakit ini tidak terdapat perbedaan antara bayi laki-laki dengan bayi perempuan. Penyakit ini ditandai dengan berbagai gangguan gastrointestinal berupa distensi abdominal, bloody stool, emesis empedu hingga perforasi usus, peritonitis, sepsis dan renjatan (syok).5
2. Faktor-Faktor Penyebab
Faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit necrotizing enterocolitis belum diketahui secara pasti. Beberapa penelitian menyatakan bahwa penyebab penyakit ini multifaktorial, diantaranya yaitu infeksi bakteri, flora usus abnormal, iskemia usus, disfungsi mukosa usus, dan faktor genetik..5
Faktor-faktor predisposisi terjadinya Necrotizing Enterocolitis antara lain: bayi berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, pemberian makanan enteral dini, perlukaan mukosa usus, infus atau kateter melalui v.umbilikalis, adanya bakteri pada usus, dan ibu menderita eklampsia.6
Faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya necrotizing enterocolitis ditinjau dari teori Blum dibedakan menjadi empat faktor, yaitu: faktor biologi, faktor lingkungan, faktor perilaku, dan faktor pelayanan kesehatan.
Tabel Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Necrotizing Enterocolitis
Faktor Biologi | Faktor Lingkungan | Faktor Perilaku | Faktor Pelayanan Kesehatan |
· Bayi berat badan lahir rendah < 1500 gram) · Kelahiran prematur · Bayi dengan penyakit jantung kongenital, asfiksia perinatal, gangguan pernapasan, kelainan metabolik · Bayi yang dilahirkan dari ibu hipertensi, diabetes melitus · Bayi ras kulit hitam > daripada bayi ras kulit putih · Bayi dengan genotip yang berbeda dari berbagai sitokin (faktor genetik)
| · Bayi berat lahir sangat rendah yang mendapatkan terapi antibiotik selama 5 hari · Bayi yang mendapatkan transfusi darah · Infus atau kateter melalui v.umbilikalis · Pemberian makanan enteral dini | · Bayi yang diberikan susu formula · Bayi dari ibu yang mengkonsumsi kokain · Keterlambatan dalam berobat | · Minimnya pengetahuan petugas kesehatan · Kurangnya sarana dan prasarana yang memadai · Keterlambatan dalam diagnosis dan terapi · Kekeliruan dalam diagnosis dan terapi · Tidak adanya program yang adekuat dalam proses skrining awal penyakit
|
3. Faktor yang Paling Berperan
Faktor yang sangat berperan mempengaruhi terjadinya necrotizing enterocolitis adalah faktor pelayanan kesehatan.
4. Akar-akar Permasalahan
Keterlambatan petugas kesehatan dalam penegakkan diagnosis dan pemberian terapi.
Faktor pelayanan kesehatan yang menjadi masalah utama dalam kasus necrotizing enterocolitis adalah keterlambatan dalam mendiagnosis dan memberikan terapi. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petugas kesehatan sehingga pasien yang datang mengalami keterlambatan dalam penegakkan diagnosis maupun pemberian terapi yang tepat. Oleh karena itu, perlu dilakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menyelesaikan akar masalah tersebut dengan jalan meningkatkan pengetahuan petugas dan juga masyarakat mengenai necrotizing enterocolitis.
6. Rencana Program Kegiatan
Pilihan program untuk meningkatkan pengetahuan petugas kesehatan, antara lain:
1. Memberikan materi kuliah atau seminar bagi petugas kesehatan mengenai cara penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan necrotizing enterocolitis.
2. Membuat leaflet-leaflet berisi informasi terbaru tentang necrotizing enterocolitis.
3. Memberi saran kepada dinas kesehatan setempat untuk mengadakan materi kuliah atau seminar, dan pelatihan bagi petugas kesehatan sebagai salah satu program kerja.
Dari program kerja di atas, alternatif terbaik dalam mengatasi kasus necrotizing enterocolitis adalah dengan memberikan materi kuliah atau seminar bagi petugas kesehatan mengenai cara penegakkan diagnosis dan penatalaksanaan necrotizing enterocolitis. Umumnya keterlambatan diagnosis dan terapi terjadi karena minimnya pengetahuan petugas kesehatan tentang necrotizing enterocolitis dan kurangnya fasilitas pada sarana kesehatan yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. Necrotizing Enterocolitis. Diunduh dari: www. pediatric.com/ilmiah/20060220-t08agh-ilmiah-popular.doc. Diakses tanggal 18 Mei 2010.