Bagi seorang dokter, pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan yang harus dilakukan karena bersifat amat krusial. Tanpa dilakukannya pemeriksaan fisik terhadap pasien, kemungkinan untuk mendapatkan diagnosis/diagnosis banding dari keluhan-keluhan yang dialami pasien sangat kecil.
Namun, di era yang sedemikian canggih ini, tidak sedikit dokter yang mengandalkan pemeriksaan penunjang tanpa/dengan seadanya melakukan pemeriksaan fisik. Padahal pemeriksaan fisiklah yang merupakan salah satu kekuatan dari seorang dokter selain anamnesis pasien. Pemeriksaan penunjang memang membantu untuk beberapa kasus, tetapi tidak seharusnya dijadikan prioritas selama pemeriksaan fisik dan anamnesis mahir dilakukan oleh seorang dokter.
Adapun pemeriksaan fisik (umum) yang biasa dilakukan seorang dokter ialah sebagai berikut:
- Lihat: apakah pasien tampak sakit berat? Adakah anemia (pucat)? Adakah sianosis (biru), ikterus (kuning)? Apakah pasien dehidrasi? Tampak kurang gizi? Tanda-tanda penyakit lain (misalnya penyakit endokrin)?
- Pengamatan tanda vital: Denyut nadi, tekanan darah, suhu tubuh, laju pernapasan.
- Tangan: Jari tabuh, perdarahan splinter, eritema palmaris.
- Denyut nadi radialis: Kecepatan, irama, volume, sifat.
- Mulut dan lidah: Sianosis, membran mukosa kering, pigmentasi.
- Leher: Denyut nadi karotis, JVP, Struma, kelenjar getah bening.
- Dada: Jaringan parut, gerak dada, laju pernapasan, posisi trakea, ekspansi dada, denyut apeks, Heave/thrill, auskultasi jantung, perkusi/auskultasi dada bagian depan, periksa payudara/aksila, Duduk tegak: edema sakral, tulang belakang, perkusi/auskultasi dada bagian belakang.
- Abdomen: Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi, periksa: hati, limpa, ginjal, aorta, hernia, kelenjar getah bening.
Title : Pemeriksaan Fisik Umum
Description : Bagi seorang dokter, pemeriksaan fisik merupakan pemeriksaan yang harus dilakukan karena bersifat amat krusial. Tanpa dilakukannya pemeriksa...