Mononatrium glutamat yang juga disebut monosodium glutamat (MSG) atau mononatrium glutamat adalah kombinasi ikatan garam natrium dari asam glutamat yang berfungsi sebagai penguat rasa makanan. Kandungan MSG biasanya terdapat dalam beberapa jenis makanan, terutama bumbu penyedap rasa dan sebagian
snack untuk cemilan sehari-hari.
Diduga, baik berdasarkan pengalaman (tidak berlandaskan ilmiah) maupun penelitian (berlandaskan ilmiah), MSG berefek buruk terhadap kesehatan, meskipun sebetulnya ada beberapa manfaat dari MSG itu sendiri.
Masalah-masalah kesehatan yang dihubungkan dengan MSG adalah sebagai berikut:
- Kanker. MSG di dalam bumbu-bumbu penyedap rasa, apabila dipanaskan ketika dicampur dengan masakan tumisan, maka MSG akan pecah menjadi 2 zat baru yakni Glutamic Pyrolised -1 (Glu-P-1) dan Glu-P-2. Kedua zat ini bersifat mutagenik dan karsinogenik, yang berarti pencetus kanker. Belum banyak penelitian yang mengungkapkan hal serupa.
- Sindrom Restoran Cina (Chinese Restaurant Syndrome). Sindrom ini adalah kumpulan-kumpulan gejala seperti rasa haus, pusing, tubuh kejang dan takikardi (jantung berdebar-debar). Sindrom ini tidak didasarkan pada sebuah penelitian yang baik secara ilmiah karena hanya merupakan sebuah tulisan mengenai pengalaman pribadi Dr. Kwok tentang gejala yang dialaminya seuasai makan makanan cina yang ber-MSG.
- Adiktif. Adiktif atau zat yang membuat ketagihan diduga terdapat dalam MSG. Kebanyakan orang obesitas menyukai snack yang mengandung MSG, sehingga memperberat derajat kelebihan berat badan orang tersebut. Namun, belum ada penelitian secara molekuler akan dampak MSG ini.
- Hipertensi. Kandungan natrium di dalam MSG beserta sifat adiktif yang dianggap ada pada MSG, diduga sebagai salah satu penyebab hipertensi (tekanan darah tinggi).
- Obesitas. Suatu penelitian menunjukkan bahwa MSG mengganggu hubungan endokrin antara meta-thermoregulatory modulators (neuropeptida dan leptin) dan brown fat. MSG mengurangi thermogenicity brom fat sambil menekan asupan makanan. Artinya, MSG berpotensi menyebabkan obesitas bahkan ketika seseorang mengurangi asupan makanan sekalipun. (mediaindonesia.com)
- Kerusakan retina. Retina adalah suatu lapisan pada mata yang berfungsi menerima cahaya sebelum diteruskan ke otak untuk diterjemahkan sebagai suatu objek penglihatan. Berbagai studi telah dilakukan tentang kerusakan retina akibat penggunaan MSG. MSG dalam dosis tertentu diketahui dapat merusak neuron-neuron (sel-sel saraf) pada lapisan dalam retina mata.
- Kerusakan hipotalamus dan struktur otak lain, sakit kepala (magrain) memperberat keadaan autisme dan hiperaktifitas, memperberat serangan asma, dan mencetuskan alergi. Sayang sekali, belum ada penelitian yang mendalam tentang dampak-dampak ini.
Meskipun telah banyak orang yang bekerja keras untuk mengetahui dampak-dampak yang mungkin ditimbulkan dari penggunaan MSG, sebaiknya kita lebih bijak untuk mempelajari secara aktual tentang MSG ini agar kita tidak hanya mengetahui dampak-dampak yang ditimbulkan saja tetapi juga manfaat apa yang kita dapat dari penggunaan MSG sehari-hari. Misalnya, suatu hari mendatang kita mengetahui dampak buruk dari penggunaan MSG, sebaiknya kita menghindari pemakaian atau penggunaaannya dalam makanan sehari-hari, tetapi apabila justru kita mengetahui banyak manfaat yang didapat dari penggunaan MSG, sebaiknya kita menggunakannya dengan bijak (sesuai batas-batas yang ditentukan oleh ahli kesehatan mendatang).
Title : Masalah Kesehatan Akibat Monosodium Glutamat (MSG)
Description : Mononatrium glutamat yang juga disebut monosodium glutamat (MSG) atau mononatrium glutamat adalah kombinasi ikatan garam natrium dari asam g...